Mungkin anda berpikir kalau sains tidak mampu
mengkuantifikasi cita rasa manusia seperti musik. Tetapi sejumlah penelitian
menunjukkan sains bisa melakukan itu.
Otak Mampu Mengenali Nada “Sedih”
dan “Bahagia”
Anda tidak membutuhkan lirik untuk
mengetahui suara musik sedih seperti apa, misalnya lagu penguburan. Anda juga
tahu kalau suara musik bahagia seperti apa, tanpa pernah mendengarkannya.
Otak mampu mengenal nada sedih dan
bahagia tanpa pengalaman karena tertanam secara genetik. Dua tipe chord dan
skala kunci utamanya yang disebut sebagai mayor dan minor. Chord mayor
cenderung terdengar positif dan mengangkat, sementara chord minor terdengar
horor dan sedih. Anda bisa melihat perbedaannya dalam video berikut. Di video
ini, seniman berusaha menyanyikan lagu riang “Fur Elise” dengan A mayor,
bukannya A minor:
Para peneliti mencoba meneliti ini
dengan mengunjungi suku asli terisolir di Brazil. Tujuannya adalah mengetahui
apakah mereka juga memiliki persepsi musik “gembira” dan “sedih” seperti kita.
Walaupun musik mereka berbeda sekali dengan kita, mereka menemukan inti
emosional dari lagu sama seperti yang kita akan identifikasi. Ketika terpapar
pada pilihan piano kunci mayor, mereka lebih mungkin memilih gambar dengan
wajah gembira, sementara ketika mendengar piano kunci minor, mereka memilih
gambar wajah sedih atau muram.
Kita dapat memanipulasi hal ini
sehingga musik yang terdengar marah atau sedih dapat terdengar gembira. Sebagai
contoh, mendengarkan lagu heavy metal menghasilkan reaksi otak yang sama
seperti agresi, namun pendengar dapat lebih tenang dan gembira.
Referensi
Cadwallader, Stuart and Jim
Campbell (2007) Gifted students beat the blues with Heavy Metal, British
Psychological Society’s Annual Conference, University of York, March 2007.
Rumus Merangsang Tangisan
Orang dapat menangis ketika
mendengar lagu tertentu. Dua puluh tahun lalu, seorang psikolog memutuskan
untuk mengetahui apa penyebab lagu tertentu dapat mendorong tombol emosi kita.
Ia pertama meminta orang menentukan lagu yang merangsang reaksi fisik dari para
responden, dan menemukan kalau hampir semua lagu tersebut menggunakan sebuah
alat yang disebut appoggiatura. Appogiatura adalah sebuah nada yang bertabrakan
dengan melodi, namun pecah dengan nada lain yang membawa anda kembali ke lagu.
Coba anda mendengarkan lagu
“The Rainbow Connection”. Perhatikan nada pada lirik Someday we’ll find it, the
rainbow connection. The lover, the dreamer and me.” ). Frasa ”Someday
we’ll find it, the rainbow con- …” mengikuti pola “da di da di da”. Namun
pada”-nec,” terjadi lompatan nada. Nada G-tajam tidak merupakan bagian dari
chord mayor F-tajam sebelumnya. Ketika “-tion”, nada kembali lagi. Kembalinya
nada ini membuat anda tenang kembali dari gejolak emosi yang hadir.
Lagu “Someone Like You” dari Adele
memanfaatkan appogiatura. Pakar musik NPR, Rob Kapilow, mengatakan kalau lagu
ini populer karena memanfatkan hal tersebut. Appogiatura hanya satu dari
beberapa rumus merangsang tangisan. Dikombinasikan dengan awal lagu yang lembut
kemudian menanjak, memasukkan instrumen, harmoni, atau suara baru ke dalam
bagian tengah lagu, semuanya mendorong gejolak emosi.
Gejolak emosi ketika orang menangis
melepaskan dopamin, sebuah zat mirip heroin yang ada di otak manusia.
Referensi Lanjut
Cracked.com. 2012. 5 Insane
Explanations for Stuff Your Body Does Every Day.http://www.cracked.com/article_19913_5-insane-explanations-stuff-your-body-does-every-day.html